Tuesday, October 29, 2019

JARINGAN MAN

Jaringan WAN : pengertian, fungsi, perangkat hardware, kelebihan dan kekurangan serta contoh jaringan wan Teknologi komputer dari hari ke hari terus mengalami perkembangan yang significan, salah satu teknologi komputer yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknologi jaringan, yaitu teknologi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer yang satu dengan komputer lainnya untuk tujuan tertentu. Berbicara mengenai jaringan komputer, sebenarnya materi ini banyak dipelajari di smk jurusan teknik komputer jaringan (TKJ). Berdasarkan luas jangkauannya, jaringan komputer itu dibagi menjadi beberapa kategori yang meliputi: WAN (Wide area network) MAN (Metropolitan area network) LAN (Local Area Network) Internet (Jaringan komputer seluruh dunia) Untuk artikel kali ini saya akan khususkan membahas mengenai jaringan WAN atau wide area network, apa yang saya akan uraikan di artikel kali ini meliputi pengertian, fungsi, perangkat hardware jaringan beserta fungsinya, keuntungan dan kerugian jaringan wan dan juga contoh dari jaringan wan. Jaringan wan Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu anda terutama para siswa smk ataupun guru mata pelajaran yang kebetulan sedang membutuhkan untuk menambah kajian materi tentang jaringan WAN. Pengertian Jaringan WAN Menurut wikipedia jaringan wan adalah Jaringan area luas (bahasa Inggris: Wide Area Network; WAN ) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. Atau Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. WAN menggunakan sarana fasilitas transmisi seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan transmisinya beragam dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit atau komunikasi pembawa lainnya. Atau ada juga yang mendefinisikan Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputer–komputer atau file server pada lokasi lain. Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET. Perangkat (Hardware) Utama Jaringan WAN WAN menghubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provider. Karena jalur komunikasi tidak bisa langsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface. Perangkat–perangkat tersebut antara lain: 1. Router LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface WAN yang sesuai berdasarkan routing table yang dimilikinya. Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas. 2. CSU/DSU Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU. 3. Modem Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. 4. Communication Server Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus Fungsi jaringan wan Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sebuah jarignan WAN (Wide Area Network): yang dikutif di salah satu halaman situs dosen it (http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/fungsi-wan) : 1.Mengintegrasikan dan menggabungkan jaringan LAN dan MAN menjadi satu Fungsi utama dari dibangunnya sebuah jaringan luas atau WAN adalah untuk melakukan integrasi dan juga penggabungan dari jaringan LAN dan juga jaringan MAN, menjadi satu kesatuan jaringan yang utuh. Biasanya, fungsi ini akan sangat berguna bagi sebuah perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, di luar negeri dan juga diluar kota. Dengan adanya jaringan WAN, maka setiap kantor cabang ataupun kantor perwakilan akan saling terhubung satu sama lain dengan sebuah jaringan komputer yang sangat luas. (baca juga: Jaringan LAN, MAN, dan WAN) 2. Mempermudah dan mempercepat arus informasi dan komunikasi Fungsi berikutnya dari sebuah jaringan komputer WAN adalah memudahkan dan juga mempercepat arus informasi dan juga komunikasi. Seperti contoh sebuah komunikasi dari kantor cabang, perwakilan dan juga kantor pusat. Dapat dibayangkan apabila kantor cabang yang berada di pulau Kalimantan, harus meminta informasi dari kantor pusat yang berada di pulau Jawa. Tanpa adanya jaringan terintegrasi WAN, maka tentu saja hal ini berjalan sangat lama dan juga sangat sulit. Karena itu, dengan adanya WAN setiap kantor cabang akan lebih cepat dan juga mudah dalam mengakses dan juga emmperoleh informasi dari kantor pusat. Sponsors Link 3. Meningkatkan efisiesnsi perpindahan arus informasi Dengan semakin mudahnya arus informasi dan juga transfer data akan lebih memudahkan informasi yang datang dan keluar menjadi lebih cepat. Seperti komunikasi antar kantor cabang dan juga kantor perwakilan, maka sudah pasti efisinsi waktu akan tercipta dan akan menjadi sangat baik. Dengan meningkatnya efisisensi waktu yang dimiliki kantor dalam melakuakan transmisi data, maka hal ini kan menyebabkan kinerja dan juga kemampuan perusahaan akan menjadi semakin baik dan juga semakin meningkat. 4. Menghemat biaya operasional Penghematan dari biaya operasional pun akan menjadi lebih baik lagi. Hal ini tentu saja berhubungan erat dengan efisiensi waktu dan juga tenaga yang dihasilkan berkat adanya jarinan WAN ini. Ayangkan saja apabila kantor cabang harus mengambil data dan juga informasi tanpa menggunakan jaringan WAN, maka bisa jadi staff dari kantor cabang tersebut harus pergi ke kantor pusat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, yang pastinya biaya transportasi yang akan membengkak dan menyebabkan pengeluaran perusahaan dari biaya operasional menjadi semakin bertambah. 5. Mencegah terjadinya miskomunikasi Miskomunikasi juga biasanya sering terjadi apabila komunikasi dan juga penyampaian informasi dilakukan secara manual. Hal ini wajar saja karena manusia memang memiliki kecenderungan untuk salah dalam menafsirkan, sehingga bisa saja miskomunikasi tersebut dapat mengganggu jalannya bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Disinilah jaringan WAN memegang fungsi dan juga peranan yang sangat penting bagi arus informasi dan juga proses komunikasi dari setiap kantor yang ada. Dengan menggunakan jaringan WAN sebagai media transmisi data dan informasi, maka kejadian miskomunikasi akan dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. Hal ini disebabkan karena nantinya setiap user dan setiap kantor cabang juga perwakilan akan memperoleh informasi yang sama satu sama lain, karena berasl dari satu komputer induk atau server yang sama. Mengakses serta menggunakan internet secara menyeluruh dengan jangkauan yang luas diharuskan menggunakan hardware jaringan seperti jenis kabel jaringan komputer mana yang harus dipasangkan. Seperti pada kabel fiber optic, cara kerja fiber optik sebagai media transmisi menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan pada jaringan WAN, sebab kabel fiber optic cukup stabil dalam melakukan file transfering yang baik. Sponsors Link 6. Mendukung operasionalitas dari sebuah perusahaan multinasional dan internasional Fungsi WAN yang berikutnya adalah dapat mendukung operasionalitas dari perusahaan yang berskala multinasional dan juga internasional. Dengan adanya jaringan WAN pada sebuah perusahaan tersebut, maka segala bentuk kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan denang lebih baik. Meskipun jaringan WAN memiliki banyak fungsi yang sangat mendukung kegiatan operasional perusahaan, akan tetapi untuk mengimplementasikan sebuah jaringan WAN cukup sulit. Hal ini tentu saja disebabkan oleh kondisi geografis yang amat luas, yang mencakup multi nation atau banyak Negara. Beberapa Negara mensyaratkan regulasi tertentu agar sebuah perusahaan bisa membangun jaringan yang terhubung dengan jaringan WAN, serta biaya pembangunan menara transmisi ataupun kabel jaringan bawah laut yang memiliki biaya investasi yang tidak sedikit. Standar Jaringan WAN WAN menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar WAN pada umumnya menggambarkan baik metode pengiriman layer 1 dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang mengatur standar WAN. Organisasi yang mengatur standar wan Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara elektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh service provider. Beberapa standar fisik dan konektornya digambarkan dibawah ini. standar konektor jaringan wan Data link layer menjelaskan bagaimana data dienkapsulasi untuk transmisi ke remote site, dan mekanisme untuk pengiriman yang menghasilkan frame. Ada bermacam–macam teknologi yang digunakan seperti ISDN, Frame Relay atau Asynchronous Transfer Mode (ATM). Protokol ini menggunakan dasar mekanisme framing yang sama, yaitu High-Level Data Link Control (HDLC) atau satu dari beberapa variannya seperti Point to Point Protocol. Kekurangan dan Kelebihan jaringan WAN Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya WAN tidak jauh berbeda dengan LAN. WAN juga berfungsi sama seperti LAN mengkoneksikan antar komputer, printer dan juga device lainnya dalam satu jaringan. WAN pada dasarnya adalah kumpulan LAN yang saling terhubung yang ada diberbagai lokasi. untuk menghubungkan jaringan LAN hingga membentuk jaringan WAN dibutuhkan sebuah device yaitu router. Kelebihan jaringan WAN Kelebihan dari jaringan wan adalah sebagai berikut: Berbagi informasi/file melalui area yang lebih besar. Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama. Mempunyai sistem jaringan yang besar/luas sehingga mampu menjangkau Negara, benua, bahkan seluruh dunia. Jika terkoneksi dengan jaringan internet transfer file pada tempat yang jaraknya jauh bisa di lakukan secara cepat. Dapat berbagi resources dengan koneksi workstations. Kekurangan WAN Sedangkan kekurangan dari jaringan wan adalah sebagai berikut: Biaya operasional mahal karena maintenanya sangat luas. Dalam hal settingan/pengaturan jaringan WAN lebih sulit dan rumit, selain itu alat-alat yang diperlukan juga sangat mahal. Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat mengganggu jaringan ini. Rentan terhadap hacker atau ancaman dari luar lainnya. Contoh Implementasi dan Penggunaan WAN Untuk lebih memahami lagi megnenai implementasi dari WAN, maka berikut ini adalah beberapa contoh dan juga aplikasi dari jaringan WAN dalam kehidupan sehari-hari : 1. Internet Internet merupakan salah satu contoh nyata dan juga konkret dari sebuah jaringan WAN. Dengan adanya internet, maka setiap komputer akan saling terhubung satu sama lain di dalam sebuah jaringan yang sifatnya luas dan juga international. Dengan begitu setiap komputer, terutama komputer pribadi pun bisa saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan jaringan internet, yang merupakan salah satu implementasi dari jaringan WAN ini. 2. Jaringan WAN yang diimplementasikan pada perusahaan nasional atau internasional Sebagai sebuah perusahaan nasional atau international, maka wajar bahwa perusahaan tersebut memiliki banyak kantor cabang dan juga kantor perwakilan di beberapa Negara berbeda. Untuk dapat saling mengkoneksikan komputer di kantor pusat dan juga kantor cabang dan juga kantor perwakilan di beberapa Negara tersebut, maka digunakanlah pronsip dari WAN untuk dapat mengkoneksikan komputer tersebut. Contohnya misalnya: Jaringan wan yang menghubungkan komputer antar gerai alfamart. Jaringan yang menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang, misalnya untuk bank. Bank biasanya memiliki kantor pusat dan juga kantor cabang yang tersebar di beberapa kota, untuk saling komunikasi data lewat jaringan, perusahaan tersebut harus mengimplementasikan jaringan wan. Itulah materi singkat jelas dan padat terkait Jaringan WAN : pengertian, fungsi, perangkat hardware dan contoh jaringan wan, semoga artikel di atas dapat membantu apa yang sedang anda pelajari.

Monday, February 3, 2014

Musibah dan Adzab



Musibah dan Adzab

Musibah dan adzab suatu kejadian 

Banyak bancana dan musibah disekeliling kita, tampaknya alam sudah mulai tak bersahabat, kita harus berinstropeksi diri, apakah kita mendholimi sesama manusia, apakah kita mendholimi kepada alam, ataukah kita selalu berbuat maksiat? atau bahkan kita lupa akan Tuhan kita..
Dari sekaranglah kita harus bertaubat, banyak orang di negeri yang kita cintai ini sudah menjadi korban manusia yang tidak bertanggungjawab..
marilah kita benahi diri sendiri...., insya Allah kebaikan yang kita lakukan akan membawa kemanfaatan bagi orang banyak

"orang yang berguna adalah orang yang memberikan manfaat untuk orang yang membutuhkan dan mengerti perasaan orang lain"

Sebenarnya yang terpenting bukan musibahnya, tetapi apa alasan Allah menimpakan musibah itu kepada kita. Untuk di ingat, jika musibah itu terjadi, disebabkan dosa-dosa kita, maka segera-lah bertobat kepada Allah. Kalau musibah yang terjadi karena ujian keimanan kita, maka kuatkan iman dan berpegang teguhlah kepada Allah. 
Siapa saja berbuat kebaikan, maka manfaatnya akan kembali kepadanya. Sedangkan siapa saja berbuat kejahatan, maka bencananya juga akan kembali kepada dirinya sendiri. Bisa dibalas didunia atau di akhirat.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini : ”Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”. (QS. Al Mukmin [40] : 40).
Perhatikan juga dengan seksama firman Allah SWT berikut ini :  “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An Nissa [4] : 79)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah” adalah dari karunia dan kasih sayang Allah SWT. Sedangkan makna “dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Berarti dari dirimu sendiri dan dari perbuatanmu sendiri.
Berikut beberapa contoh :
1.       Musibah bisa jadi sebagai peringatan
Musibah ini diberikan kepada kaum mukmin yang merosot keimanannya. Peringatan ini karena kasih sayang Allah SWT. Misalnya seseorang yang berada dalam kesempitan rezki.  Kemudian ia bermunajat di malam hari agar Allah memberikannya keluasan rezeki. Shalat tahajud, shalat Dhuha, puasa sunah senin kamis dan perbaikan ibadah lainnya dengan semaksimal mungkin.  Hingga Allah SWT memberikan jalan keluar. Bisnisnya berkembang, karyawan bertambah, kesibukan semakin meningkat. Tapi justru dikarenakan sibuknya, satu persatu ibadah sunahnya mulai ia tinggalkan. Shalat-shalatnya pun semakin tidak khusyu’.  Seharusnya bertambahnya nikmat, membuat ia bertambah syukur dan  semakin dekat dengan Allah, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, nikmat bertambah malah membuatnya semakin jauh dari Allah.
Orang ini sebenarnya sedang mengundang datangnya musibah atau azab Allah. Musibah yang datang kepadanya sebagai peringatan untuk meningkatkan kembali keimanannya yang merosot itu.  Bisa saja terjadi tiba-tiba usahanya macet dan banyak mengalami kerugian. Akibatnya ia terlilit hutang.  Dalam keadaan bangkrut tadi tidak ada yang mau menolongnya. Ketika itulah ia kembali kepada Allah untuk memohon pertolongan dengan cara memperbaiki ibadah-ibadahnya yang selama ini sudah tidak ia perhatikan lagi.Tercapailah tujuan musibah yaitu pemberi peringatan.
Musibah juga bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita. Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Perhatikan dengan seksama firman Allah SWT berikut ini : “Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As Sajdah : 21)
Jadi sebenarnya, Allah SWT menurunkan musibah atau azab pada kita di dunia ini, sebagai peringatan bagi kita, untuk kembali pada kebenaran.
2        Musibah sebagai ujian keimanan
Musibah ini adalah tanda kecintaan Allah SWT  pada seseorang hamba. Semakin tinggi derajat keimanan dan kekuatan agama seseorang,  justru ujian (musibah) yang menimpanya akan semakin berat. Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini :  Dari Mush’ab bin Sa’d dari ayahnya. Ayahnya berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,” Manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Rasulullah SAW menjawab,” Para Nabi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang diuji sesuai keadaan agamanya. Jika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. Jika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. Senantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun.”   (HR. al-Ahmad, al-Tirmidzi dan Ibn Majah,berkata al-Tirmidzi: hadits hasan shahih)
Sedangkan bala atau cobaan maupun ujian juga telah disebutkan didalam Al Qur’an seperti tertulis dalam firman Allah SWT :  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al Anbiya [21] : 35)
Cobaan atau ujian yang menimpa setiap orang, bisa berupa keburukan atau kebaikan, kesenangan atau kesengsaraan, sebagaimana disebutkan pula didalam firman-Nya yang lain  yaitu : “ Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali  (kepada kebenaran) (QS. Al A’raf  [7] : 168).
Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, bagaimana keimanan kita terhadap Allah SWT ? Apabila kita termasuk orang yang lalai, maka jawaban atas musibah yang menimpa, adalah sebagai azab dan peringatan atas kelalaian kita, agar kita sadar dari kelalain kita selama ini. Dan segeralah bertobat.
Dan kalau kita bukan hamba-Nya yang lalai, maka segala ujian yang terjadi menimpa kita, adalah sebagai suatu ujian, dimana dengan ujian itu, Allah telah menyiapkan tingkat keimanan yang lebih tinggi untuk kita.
Seperti menjadikan kita hamba pilihan-Nya yang sabar. Dan pahala orang yang sabar sungguh tanpa batas. Seperti tertulis dalam firman-Nya : “…..Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas (Az Zumar [39] : 10)  Dengan kesabaran, akan bisa meraih ridha Allah, dan ridha Allah adalah segalanya. 


Wednesday, February 6, 2013

Pengalaman Mengajar



PENGALAMAN MENGAJAR HARI PERTAMA

Setelah ditanya apa yang saya bias dan saya sanggupi dengan apapun boleh, sekarang saya mendapatkan tugas mengajar tajuwid di madrasah. Sebenarnya saya sangat ragu dengan kemampuan saya sendiri. Sebenarnya mempelajari Tajwid tidaklah sulit. Menghafal hokum-hukum tidaklah masalah bagi saya.
Kesempatan bukanlah pilihan saya saat ini. Dengan modal Bismilah, saya terima tugas tersebut, tetapi tentu saja saya harus belajar sebelum mengajar. Dan setelah saya coba membaca buku yang diberikan pada saya, ternyata ada beberapa kata yang saya agak kesulitan membaca karena pelajaran tajwid yang saya ajarkan dalam bahasa arab.
Setelah mengoreksi bacaan saya sendiri dan menanyakan kepada ustadz yang lebih senior untuk dibetulkan dan ternyata saya di tugaskan untuk mengajarnya.
Saya mengajar tajwid 3 jam pelajaran dalam seminggu dan dalam 2 kelas, disamping itu saya juga mengajarkan materi-materi lain pada saat ustadz yang lain berhalangan hadir.
Meskipun saya sudah menyiapkan diri untuk memulai pelajaran, pada dasarnya santriwan-santriwati sangat pandai merayu. Saat melihat guru baru, yang mereka inginkan pada pertemuan pertama hanyalah perkenalan. Dan karena saya juga agak mudah dirayu jadilah satu jam pelajaran hanya untuk perkenalan saja.
Tetapi ternyata setiap kelas berbeda-beda, bukannya membeda-bedakan anak, akan tetapi hanya saja saya ingin menyesuaikan diri dan keadaan yang sedang berlangsung.
Saya belajar dari pengalaman, ternyata dari hal yang sekecil dan sepele ini dapat menghantarkan saya menjadi orang yang berguna, bisa sekolah keperguruan tinggi, dan dengan biaya sendiri, menurut saya itu diluar kemampuan saya, namun bagi Allah semua itu da jalannya sendiri-sendiri. Mungkin pengalaman yang sedikit ini sangatlah berarti bagi saya, karena bisa saja menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.


P R A K A T A

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW beserta ahlul baitnya, keturunannya, shohabatnya, pengikutnya dan umatnya. Mudah-mudahan limpahan rahmatNya, ilmu dan barakahNya tetap terlimpah kepada kita, Amin.
Umat Islam adalah umat yang mendapat predikat dan kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT ketimbang umat-umat sebelumnya. Tentunya predikat ini mengandung sebuah konsekuensi logis yaitu kwalitasnya maupun kwantitasnya. Kwantitas akan mengikuti kwalitas, jika kwalitas baik maka kwantitas akan bertambah, sebaliknya jika kwalitas jelek maka kwantitas akan berkurang.
Para pendahulu kita orang-orang yang sholeh dan ikhlas hatinya telah berhasil membuat umat yang berkwalitas sehingga agama Islam ini sangat pesat penyebarannya, konon mencapai 99 %. Berbagai cara dan metode telah dilakukan agar risalah yang besar yaitu Islam dapat diterima ditengah-tengah penganut paham lain.
Di era modern ini kwalitas umat jauh harus lebih baik mengingat tantangan jaman yang begitu cepat. Perlu kiranya pembenahan di segala sektor keberagamaan yang tepat dan cepat. Untuk itu pendidikan keagamaan selain perlu ditingkatkan jumlahnya juga kwalitasnya.
Untuk menuju pendidikan yang berkwalitas tidaklah mudah. Perlu perjuangan yang keras, metodik yang tepat, SDM yang kompetitip, kurikulum yang komperhensip serta Sistem Evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya Pedoman Pengelolaan Pendidikan mutlak diperlukan adanya. Pedoman itu sebagai petunjuk teknis dan barometer pelaksanaan pendidikan nantinya.
Kami sengaja mengumpulkan berbagai sumber informasi dan data untuk menyusun sebuah Pedoman Pengelolaan Pendidikan ini khususnya di TKQ dan TPQ. Harapannya agar dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan pendidikan Islam khususnya di TKQ dan TPQ. Namun tentunya karya kami ini belumlah sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya ini akan lebih baik lagi dan lebih bermanfaat bagi umat.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak khususnya guru dan orang tua kami serta teman seperjuangan yang telah memberi inspirasi sehingga terbitlah karya ini.

P E D O M A N PENGELOLAAN PENDIDIKAN TKQ / TPQ

PENDAHULUAN
Pendidikan non formal anak-anak muslim di tingkat TKQ-TPQ / TKA-TPA diharapkan dapat meningkatkan wawasan keislaman dan kemampuan membaca Al Quraan para Santri. Melalui pendidikan ini, insya Allah, akan dihasilkan anak-anak muslim yang mau dan mampu berinteraksi dengan Al Quran.
Agar pendidikan TKQ-TPQ SABILUTTAQWA memiliki standard dalam pelaksanaannya, maka perlu disusun suatu panduan. Pedoman Pengelolaan Pendidikan TKQ-TPQ SABILUTTAQWA ini, dimaksudkan untuk memberi gambaran umum petunjuk pelaksanaan dalam penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan di Gedung TPQ (Bekas Rumah Pengurus), Masjid dan Mushola. Khusus di Masjid dan Mushola dilaksanakan setiap bulan Ramadhan yaitu kegiatan Praktek Tadarus Al Qur’an 30 Juz.
I.              PENDIDIKAN TKQ-TPQ FAHMAL QUR’AN
Pendidikan merupakan upaya sistematis pembinaan Siswa / Santri dengan menyiapkan forum yang kondusif. Pendidikan TKQ-TPQ SABILUTTAQWAterdiri dari :
a)      Pendidikan Utama
Pendidikan Utama berisi materi-materi yang berperan membentuk generasi muslim yang mengenal baca tulis Al Quran dan taat beribadah, berdo’a dan menegakkan shalat, antara lain
1. Pendidikan Al Qur’an
2. Pendidikan Ibadah
3. Pendidikan Pasca Khataman

b)     Pendidikan Pendukung.
Pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuan beraktivitas sosial. Santri dibina untuk mampu mengekspresikan bakat dan minatnya dalam aktivitas ekstra kurikuler, seremonial dan event perlombaan, antara lain :
1. Ekstra kurikuler
2. PHBI, Seremonial (Peringatan Hari Besar Islam)
3. Event atau lomba-lomba

II.           UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Unsur-unsur yang terlibat dalam proses pendidikan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWA adalah:
1. Yayasan atau Lembaga Pendidikan
2. Pengelola Pendidikan
3. Peserta Pendidikan (Santri)

III.        PENGELOLAAN SANTRI
Asas Pengelolaan
Asas Pengelolaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWAadalah Islam yang bersumber kepada Al Quraan, Al Hadits, Ijma dan Qiyas para ulama.
Tujuan Pengelolaan.
Secara umum tujuan Pengelolaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWAadalah untuk:
“Terbentuknya masyarakat yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah dan mengharap keridlaan-Nya.”

Visi Pengelolaan
Visi Pengelolaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWA adalah:
“Insya Allah, Menciptakan generasi yang gemar membaca dan mengkaji Al Qur’an, menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya”

Misi Pengelolaan
Misi Pengelolaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWA adalah:
1. Membantu pendidikan agama Islam di Sekolah
2. Membantu peran orang tua dalam pendidikan Agama
3. Menyiapkan generasi lembaga Masjid dan Da’wah

Nilai-nilai Pengelolaan
Nilai-nilai (Values) Pengelolaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWA adalah:
1. Ibadah.
2. Profesional.
3. Kualitas.
4. Prestasi
5. Perbaikan.

Target Pengelolaan.
Secara umum target Pengelolaan Santri TKQ-TPQ FAHMAL QUR’AN, insya Allah, adalah:
a.    Santri yang telah lulus seluruh jilid mampu membaca Al Quraan dengan Tartil memenuhi kaidah Bacaan Bertajwid, mengerti Bacaan Gharib dalam Al Quraan dan memahami Ilmu Tajwid, serta hafal Al Quraan Juzz ke-30 dan mampu membaca (Tilawah) dengan berlagu
b.    Santri dapat beribadah dengan baik, khususnya dalam membaca Al Quraan dan menegakkan shalat.
c.    Santri yang berakhlaq mulia dan memiliki keterampilan / kemampuan sesuai ekstra kurikuler yang dipilih.
d.   Santri dapat berprestasi dalam setiap event perlombaan yang diikuti.

Waktu Pembinaan / Belajar
Adapun hari dan waktu belajar Santri tersebut adalah:
a. Hari belajar adalah lima hari, yaitu: Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis.
b. Waktu belajar.
- Untuk TKQ : Jam 14.00 s/d 15.45 WIB.
- Untuk TPQ : Jam 16.00 s/d 17.30 WIB.

Asal Santri
Para Santri yang mengaji di TKQ-TPQ SABILUTTAQWAdapat dikelompokkan dalam:
a. Anak Lingkungan Kelurahan Sumurpanggang
- Untuk TKQ : TK Nol Besar s/d SD Kelas II.
- Untuk TPQ : SD Kelas III s/d VI.
b. Anak dari Luar Lingkungan Kelurahan
- Untuk TKQ : TK Nol Besar s/d SD Kelas II.
- Untuk TPQ : SD Kelas III s/d VI.

Jilid Santri (ideal)
Jilid Santri disusun berdasarkan kemampuan minimal Santri, namun tidak menutup kemungkinan Santri dapat naik lebih dari satu jilid dalam satu semester. Hal ini mengharuskan dalam pembinaan Santri menerapkan metode Cara Belajar Santri Aktif (CBSA).
Insya Allah, apabila Santri mulai belajar sejak kelas TK Nol besar dapat diharapkan mampu menyelesaikan seluruh jilid pada SD kelas III, serta mampu menghafal Juzz ke-30 Al Quraan dan Tilawah berlagu, maupun Terjemah Lafdliyyah pada SD Kelas IV-VI. Adapun jilid-jilid Santri tersebut adalah:
a. Jilid 1 : Jilid 1 untuk TK Nol Besar, semester 1.
b. Jilid 2 : Jilid 2 untuk TK Nol Besar, semester 2.
c. Jilid 3 : Jilid 3 untuk SD Kelas I, semester 1.
d. Jilid 4 : Jilid 4 untuk SD Kelas I, semester 2.
e. Jilid 5 : Jilid 5 untuk SD Kelas II, semester 1 dan 2
g. Jilid 6 : Bacaan Gharib untuk SD Kelas III, semester 1.
h. Jilid 7 : Ilmu Tajwid untuk SD Kelas III, semester 2.
i. Persiapan Khotmil Qur’an : Tahfidz dan Tilawah untuk SD Kelas IV-VI, semester 1-2.

Materi Pembinaan Santri
Materi-materi pembinaan Santri TKQ/TPQ SABILUTTAQWAadalah buku-buku modul atau Jilid dan buku-buku yang lainnya, yaitu:
a. Jilid 1 – 5 Untuk TKQ/TPQ Al Quraan
b. Pelajaran Bacaan Gharib / Musykilat dan Hati-hati dalam Al Quraan
c. Pelajaran Ilmu Tajwid Praktis untuk TKQ/TPQ Al Quraan
d. Kumpulan Materi Hafalan dan Terjemahnya
e. Buku-buku ekstra kurikuler yang berkaitan dengan: menggambar dan mewarnai, kaligrai, qosidah, puisi, drama dan tilawah.
f. Buku-buku yang disesuaikan dengan pembinaan ibadah, akhlaq, dan lain sebagainya.

SDM Pengajar
Pengelolaan Santri TKQ-TPK SABILUTTAQWA perlu ditangani oleh Ustadz(ah) yang berkompeten dengan kriteria:
- Ustadz(ah) yang telah memiliki ijazah (syahadah) Metode Pengajar Al Qur’an dari Koordinator Qiraaty, IQRA maupun Tilawati.
- Ustadz(ah) yang telah mengikuti Pelatihan Tahsin Al Quraan.
- Diutamakan Ustadz(ah) yang pernah berpengalaman mengajar Santri TKQ-TPQ
Ustadz(ah) pengajar TKQ-TKQ SABILUTTAQWA juga perlu memperoleh pembinaan yang berkelanjutan, terutama dalam:
- Pembinaan Tahsin Al Quraan dari Koordinator
- Pelatihan, seminar atau workshop kependidikan.
- Dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kemampuan dalam mendidik Santri TKQ-TPQ

Metode Pengajaran
Agar pembinaan Santri TKQ-TPK SABILUTTAQWAdapat berlangsung dengan efektif, maka diterapkan metode:
- Klasikal.
- Individual.
- CBSA (Cara Belajar Siswa Akti).
- Indoor.
- Outdoor.
Metode-metode tersebut diterapkan dengan teknik pengajaran:
- Ceramah.
- Tanya jawab.
- Diskusi.
- Demonstrasi.
- Pemanduan.
- Permainan.
- Tadabur Alam.

Lokasi Pembinaan
Pembinaan Santri TKQ-TPQ SABILUTTAQWAmemanfaatkan sarana dan prasarana yang terdapat di lingkungan masyarakat.
Lokasi rutin:
- Gedung TKQ-TPQ SABILUTTAQWA.
- Masjid dan Mushola (Rutin di Bulan Ramadhan)
Lokasi non rutin, bila diperlukan:
- Gedung Sekolah terdekat jika diperlukan.
- Ponpes At-Tholibiyah.

Tata tertib Santri
Untuk menegakkan disiplin, menggugah semangat dan memperlancar proses pembinaan ditetapkan Tata Tertib Santri. Beberapa peraturan yang perlu dicantumkan antara lain:
a. Berusaha datang tidak terlambat.
b. Menjaga ketertiban di Gedung TPQ dan Masjid atau Mushola.
c. Rajin mengaji dan belajar.
d. Menghormati Ustadz dan Ustadzah.
e. Berbakti kepada Orang Tua.

Tanda pengenal
Tanda pengenal berupa Seragam bagi Santri dan Pengelola.

Evaluasi Pengelolaan
Tujuan evaluasi pengelolaan adalah untuk memberi penilaian dalam rangka usaha perbaikan sistim pembinaan TKQ-TPQ FAHMAL QUR’AN. Dilakukan evalusi terhadap pengelolaan yang diselenggarakan, Ustadz(ah), materi maupun Santri.
1. Evaluasi pengelolaan.
Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan pengelolaan pendidikan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya. Dilakukan dalam Rapat Pengelola, Rapat Panitia/Team dan laporan-laporan.
2. Evaluasi Ustadz(ah).
Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kompetensi Ustadz(ah) dan keberhasilan mereka dalam membina Santri TKQ-TPQ FAHMAL QUR’AN.
3. Evaluasi Santri.
Evaluasi yang dilakukan untuk menguji kemampuan Santri dalam mengikuti pelajaran. Dilakukan ketika Santri akan naik jilid, mengikuti lomba atau mengikuti suatu kegiatan tertentu. Santri yang telah lulus seluruh jilid dan mengikuti Imtihan dan Ikhtitam memperoleh Sertifikat/Ijazah.
Evaluasi Santri untuk kenaikan jilid:
- Internal Test   : Ustadz(ah) yang bersangkutan.
- Verikasi         : Kepala TPQ.
- Kelulusan       : Team Mutu atau Kordinator.
- Dokumentasi  : Form Evaluasi dan Raport Santri.
Evaluasi Santri oleh Team SABILUTTAQWAdapat dilakukan sesuai kebutuhan. Dilakukan oleh Team Evaluasi bekerja sama dengan Pengelola TKQ-TPQ

Laporan pengelolaan
Setiap aktivitas yang diselenggarakan harus memberi laporan terdokumentasi. Laporan Pengelolaan TKQ-TPQ SABILUTTAQWAada tiga jenis, yaitu:
1. Laporan Bulanan
Adalah laporan Ketua Pengurus, Kepala TPQ dan Ustadz(ah) yang terdiri dari:
a. Surat pengantar.
b. Tagihan Pengelolaan.
c. Catatan Umum Pengelolaan.
d. Daftar Karyawan dan Pembinaannya.
e. Data Santri.
f. Daftar Nama, Pembiayaan dan Kemajuan Belajar santri.
g. Laporan Keuangan, bila diperlukan.
2. Laporan Panitia dan Team
Adalah laporan kegiatan yang memerlukan suatu Panitia atau Gugus Tugas (Team). Kepanitiaan atau Team yang dibentuk dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan, seremonial dan atau perlombaan memberikan laporan terdokumentasikan.
Format laporan disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, untuk masing-masing kegiatan ada kemungkinan berbeda.
3. Laporan Tahunan
Adalah laporan Kepala TPQ dalam mengelola seluruh aktivitas Pengelolaan TKQ-TPQ SABILUTTAQWA yang terdiri dari:
a. Program Kerja.
b. Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP).
c. Realisasi Program Kerja.
d. Kemajuan Pendidikan.
e. Keuangan.
f. Evaluasi dan Saran.
g. Lampiran.
- Proses Pengajaran.
- Aktivitas.
- Keuangan.
- Prestasi.
- Dokumentasi, dan lain-lain.
IV.        SUMBER PENDANAAN
Wali Santri
- Syahriyah
- Infaq dan Shodaqoh
- Lainnya
Donatur
- Pengurus
- Warga Masyarakat
Sumbangan
- Perorangan
- Pemerintah
- Instansi yang tidak mengikat

V.           PENUTUP
Segala Daya dan Upaya Wajib diusahakan, Namun keberhasilan adalah hak Allah SWT. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mendapat petunjuk ke jalan kebenaran dan ridha Allah SWT.




BIOGRAFI PENYUSUN
GUNAWAN, dilahirkan pada bulan Agustus tahun 1987 dari pasangan Bapak Ilyas dan Ibu Li’ah, yang tidak tamat Sekolah Rakyat. Saya dibesarkan dalam keluarga yang amat sangat sederhana yang tinggal dalam sebuah Gubug Tengsek yang tidak pantas dilihat pada zaman sekarang, saya anak ketiga dari tiga bersaudara.
Dalam pengalaman pendidikannya saya dari tingkat SD, MTs kemudian melanjutkan ke SMK dengan Jurusan Teknik Gambar, kemudian sekarang masih bersarang di kampus STAIN Pekalongan dan lagi menjalankan semester tujuh diprogran Pendidikan PAI. Dalam menempuh pendidikan saya tidak semudah anak-anak yang lain, saya dalam menempuh pendidikan di STAIN Pekalongan harus dengan biaya sendiri, akan tetapi alkhamdulilah atas izin Allah saya diberi kemudahan.
Selama menempuh pendidikan saya juga aktif dalam berorganisasi pendidikan agama, saya juga sebagai kepala TPQ setempat dari periode 2008-sekarang, dan juga sebagai Penyuluh agama Islam diwilayah Kantor Kementrian Kabupaten Batang dari 2008 – sekarang, dan juga sering mengisi majelis ta’lim dilingkungan desanya. Dan saya berharap di tahun depan bisa menjadi penyuluh Fugsional/PNS yang bisa membahagiakan kedua orang tua amin…….,
Sekarang saya sudah menikah pada bulan juni 2011 dan pada bulan Juli 2012 saya dikarunia anak yang kami beri nama Naifa Azka Putri Gunawan, sebulan sesudah menikah bapak saya telah meninggal dunia, padahal saya ingin membahagiakan kedua orang tua dengan pendidikan saya. Didalam hadits telah disebutkan bahwa “orang yang telah meninggal dunia maka amal ibadahnya telah terputus, kecuali tiga perkara, yang pertama amal jariah, anak yang sholeh, dan ilmu yang bermanfaat”. Dan saya berharap dan yakin almarhum bapak saya akan mendapat diantara ketiga itu... aminn.............

Friday, February 1, 2013

RPP SMP SEMESTER 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah
:
SMP .................................
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
:
VII / 2
Standar Kompetensi
:
11. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
:

1.    Menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti
2.    Menampilkan contoh-contoh perilaku  kerja keras, tekun, ulet dan teliti
3.    Membiasakan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
Alokasi Waktu          
:
2  X  40 menit ( 1 pertemuan)

Tujuan Pembelajaran 
  • Siswa dapat menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti, membaca dan mengartikan dalil naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.
  • Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan dan menyukainya.
  • Siswa dapat membiasakan diri berperilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan serta merasakan manfaatnya.

Karakter  siswa yang diharapkan : 
·         Dapat dipercaya ( Trustworthines)
·         Rasa hormat dan perhatian ( respect )
·         Tekun ( diligence )
·         Tanggung jawab ( responsibility )
·         Teliti ( Carefully )
·         Kerjakeras ( Bravery )

Materi Pembelajaran   
·         Pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti
·         Dalil naqli tentang kerja keras, tekun, ulet dan teliti
  • Contoh-contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan.
  • Pembiasaan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan
  • Manfaat berperilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan

Metode Pembelajaran 
·         Diskusi
·         Tanya jawab
·         CTL

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
·         Apersepsi
·         Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya berakhlak mulia.
·         Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (small group)

Kegiatan Inti
1). Eksplorasi
  • Guru menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
2).  Elaborasi
  • Siswa menelaah lebih dalam mengenai kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
  • Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang kerja keras, tekun, ulet dan teliti
  • Siswa berdiskusi untuk mencari contoh-contoh nyata perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan.
  • Siswa melakukan simulasi perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
  • Siswa menuliskan kesan-kesannya.

3) Konfirmasi
  • Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
  • Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan


Kegiatan Penutup
  • Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
  • Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
  • Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
  • Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

Sumber Belajar           
·        Buku PAI kelas VII SMP, Penerbit Arfindo Raya, Grahadi , cv Arya Duta
·        LKS MGMP PAI
·        Mushaf Al-Qur’an

Penilaian 

Teknik

·         Tes tertulis

Bentuk instrumen

·         Tes uraian

Instrumen

1.      Jelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti ?
2.      Tulislah dalil naqli tentang kerja keras !               
3.      Berikan  contoh penerapan sikap teliti belajar !
4.      Gambarkan  sikap anak yang bekerja keras ketika mendapatkan tugas!
5.      Jelaskan perbedaan antara ulet dan tekun !





Penskoran

      Jumlah soal = 5
      Satu soal bernilai 20
      Jadi apabila benar semua 5 x 20 = 100




Pekalongan, 28 Januari 2013
Mengetahui                                                     Guru PPL PAI
Guru Pamong


.................................                                       Gunawan
 NIP                                                                 NIM. 202109209

Saran Kepala Sekolah:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................